Efektifitas Dana BOS Untuk Perbaikan Pendidikan
Permasalahan dunia pendidikan yang kita alami saat ini, terkadang membuat cemas dari kita semua, namun dibalik rasa cemas yang kita rasakan ini tidak menjadikan kecil harapan dari kita semua, harapan dan optimisme mesti kita jaga agar upaya perbaikan dapat kita lakukan, karena dengan modal semangat perbaikan, optimisme dan kebersamaan setiap permasalahan yang dihadapi dalam dunia pendidikan dapat kita hadapi dan kita selesaikan secara bersama-sama.
Kalaulah dikatakan sebuah carut-marut, persoalan pendidikan masih belum bisa lepas dari permasalahan lama, mulai masih terjadinya tingkat kebocoran soal dalam pelaksanaan Ujian Nasional, walaupun sudah ditegaskan oleh menteri pendidikan bahwa Ujian Nasional merupakan sarana untuk pemetaan tingkat keberhasilan pembangunan pendidikan, dan bukan sebagai penentu kelulusan siswa,tetapi masih saja paradigma lama UN sebagai penanda keberhasilan pembangunan di suatau daerah, mengakibatkan terjadinya kecurangan kebocoran Ujian Nasional.
Selain itu penyaluran dana BOS yang sedianya untuk membantu kelancaran operasional penyelenggaraan pendidikan, tetapi entahlah kebijakan dari para petinggi di kementerian pendidikan maupun yang mempunyai otoritas dalam penyaluran di kementerian keuangan tidak dengan tepat waktu menyalurkan dana BOS tersebut ke sekolah-sekolah, yang mengakibatkan terganggunya aktifitas dan operasional kegiatan pendidikan, dan perlu disadari pula oleh para petinggi-petinggi tersebut, akibat keterlambatan tersebut selain dirasakan oleh para guru dan pengelola sekolah, juga memberi dampak ekonomi yang luar biasa bagi kelangsungan pelaku ekonomi yang berhubungan dengan sekolah dan dunia pendidikan pada umumnya.
Keterlambatan dana BOS yang harus diterima sekolah, semakin menegaskan masih belum tertatanya pengelolaan anggaran pendidikan oleh pemerintah, sehingga aturan dan Juknis yang dibuat oleh kementerian pendidikan dilanggar sendiri oleh yang membuat aturan, yang katanya mengusung jargon “Revolusi mental” dan jargon “Nawa cita”.
Patut diakui ditingkat penggunaan dana BOS disekolah, sudah menjadi rahasia umum masih belum efektifnya dana ini dalam penggunaannya, yang ditengarai pula banyak terjadi “kebocoran dan penyelewengan”, hal ini menjadi pekerjaan rumah kita semua untuk memperbaiki akuntabilitas dan keterbukaan dana pendidikan ini.
Kami Toko Papan Data Sekolah sebagai stakeholder yang menyediakan kebutuhan media pembelajaran dan perangkat pembelajaran mengharapkan dapat membantu kemajuan dunia pendidikan, mendukung sepenuhnya upaya keterbukaan dalam penggunaan dana BOS serta penggunaan dan pembelanjaan dana BOS yang sesuai dengan aturan yang telah dikeluarkan.
Kalaulah dikatakan sebuah carut-marut, persoalan pendidikan masih belum bisa lepas dari permasalahan lama, mulai masih terjadinya tingkat kebocoran soal dalam pelaksanaan Ujian Nasional, walaupun sudah ditegaskan oleh menteri pendidikan bahwa Ujian Nasional merupakan sarana untuk pemetaan tingkat keberhasilan pembangunan pendidikan, dan bukan sebagai penentu kelulusan siswa,tetapi masih saja paradigma lama UN sebagai penanda keberhasilan pembangunan di suatau daerah, mengakibatkan terjadinya kecurangan kebocoran Ujian Nasional.
Selain itu penyaluran dana BOS yang sedianya untuk membantu kelancaran operasional penyelenggaraan pendidikan, tetapi entahlah kebijakan dari para petinggi di kementerian pendidikan maupun yang mempunyai otoritas dalam penyaluran di kementerian keuangan tidak dengan tepat waktu menyalurkan dana BOS tersebut ke sekolah-sekolah, yang mengakibatkan terganggunya aktifitas dan operasional kegiatan pendidikan, dan perlu disadari pula oleh para petinggi-petinggi tersebut, akibat keterlambatan tersebut selain dirasakan oleh para guru dan pengelola sekolah, juga memberi dampak ekonomi yang luar biasa bagi kelangsungan pelaku ekonomi yang berhubungan dengan sekolah dan dunia pendidikan pada umumnya.
Keterlambatan dana BOS yang harus diterima sekolah, semakin menegaskan masih belum tertatanya pengelolaan anggaran pendidikan oleh pemerintah, sehingga aturan dan Juknis yang dibuat oleh kementerian pendidikan dilanggar sendiri oleh yang membuat aturan, yang katanya mengusung jargon “Revolusi mental” dan jargon “Nawa cita”.
Patut diakui ditingkat penggunaan dana BOS disekolah, sudah menjadi rahasia umum masih belum efektifnya dana ini dalam penggunaannya, yang ditengarai pula banyak terjadi “kebocoran dan penyelewengan”, hal ini menjadi pekerjaan rumah kita semua untuk memperbaiki akuntabilitas dan keterbukaan dana pendidikan ini.
Kami Toko Papan Data Sekolah sebagai stakeholder yang menyediakan kebutuhan media pembelajaran dan perangkat pembelajaran mengharapkan dapat membantu kemajuan dunia pendidikan, mendukung sepenuhnya upaya keterbukaan dalam penggunaan dana BOS serta penggunaan dan pembelanjaan dana BOS yang sesuai dengan aturan yang telah dikeluarkan.